Sabtu, 10 Maret 2012

Arti bunga SAKURA

                                                     http://ayumasterpiece.blogspot.com/   
Bunga Sakura adalah bunga nasional negeri Jepang. Bunga sakura di Jepang terdiri dari ratusan jenis, jenis yang umum yaitu Prunus × yedoensis (Yoshino Cherry, yang berwarna merah muda dan putih), Sakura Hutan (yang berwarna merah muda dan putih), yamazakura (yang berwarna putih), yaezakura (yang berwarna putih atau ungu kemerahan), shidarezakura (yang rantingnya jatuh seperti pohon willow, bunga berwarna merah) dan lain – lain.

Tidak ada peristiwa di akhir maret hingga awal april yang paling ditunggu oleh masyarakat Jepang selain mekarnya bunga sakura. Saat kuncup-kuncup pink dan putih bunga sakura muncul, itulah pertanda musim semi telah tiba, musim yang menjanjikan masa depan cerah dan penuh dengan harapan. Taman dan kebun yang sebelumnya dipenuhi salju, kini tampak menghangat seiring mencairnya salju.

Mekarnya bunga Sakura memang memiliki makna tersendiri yang mungkin tidak akan pernah bisa terungkapkan dengan untaian kata-kata. Sebuah makna kesejukan, keheningan, kebahagiaan dan
ketenangan. Sakura juga bermakna perpisahan saat bunga sakura mulai jatuh berguguran di tiup angin.

Kecantikan bunga sakura juga memiliki arti spiritual dan filosofis tentang kehidupan manusia. Bagi orang Jepang, bunga itu menyimbolkan kegembiraan dan kesedihan serta mengingatkan manusia untuk selalu bersyukur dalam menghargai kehidupan dan kesedihan.

Sakura juga mengingatkan bahwa segalanya memiliki kebalikan. Ada sedih, ada gembira. Ada hidup, ada saatnya mati. Ada saatnya merekah dengan indahnya dan ada saatnya berguguran. Dan itulah yang bunga sakura lakukan, mekar dengan memberikan keindahan bagi jiwa-jiwa yang berkelana. Itulah mengapa di setiap mekarnya bunga sakura, keluarga jepang merayakannya dengan berkumpul bersama, menyusuri taman sembari melakukan renungan dan menikmati hidangan di bawah pohon sakura. Perayaan ini dinamakan “Hanami”. http://ayumasterpiece.blogspot.com/

Hanami dapat diartikan juga dengan melihat atau memandang bunga.Bunga sakura tidaklah lama berkembang terus, cepat sekali bungannya runtuh dan berganti daun yang baru bersemi lagi, di tahun yang akan datang bunga sakura baru bersemi lagi, makanya kalau ngak cepat-cepat melihat nanti sudah berubah jadi daun semua.Maklum cuma setahun satu kali bisa melihat bunga sakura, jadi kalau nggak melihatnya sangat menyesal sekali deh!. Perayaan Hananami ini merupakan sebuah perayaan turun-temurun di masyarakat Jepang. Tercatat semenjak sekitar tahun 794, para petinggi atau aristokrat mengadakan pesta menyambut mekarnya bunga sakura. Tradisi itu menjadi acara ritual keagamaan di Jepang. Biasa diadakan upacara doa sebelum musim tanam, dengan harapan para petani mendapat sukses besar pada musim panen raya nanti.Bunga sakura tidaklah lama berkembang terus, cepat sekali bungannya runtuh dan berganti daun yang baru bersemi lagi, di tahun yang akan datang bunga sakura baru bersemi lagi, makanya kalau ngak cepat-cepat melihat nanti sudah berubah jadi daun semua.

Periode berbunga pada pohon sakura ini sangat pendek, yang di Jepang dikenal dengan suatu kata kiasan yakni “7 hari bunga sakura”, yang artinya bahwa sejak sakura mulai mekar lalu layu kembali waktunya kurang lebih 7 hari, dan keseluruhan pohon sakura sejak bunga pertama mulai mekar hingga seluruh bunganya layu kurang lebih memakan waktu setengah bulan.

Di Jepang, bunga sakura dianggap sebagai pembawa rejeki dan keberuntungan. Pada upacara pernikahan dan perayaan tradisional lainnya, seringkali diharuskan meminum sup bunga sakura yang direbus dengan kelopak bunga sakura dalam sebuah wadah keramik, yang maknanya menyerap makna keberuntungan yang terkandung di dalam bunga sakura.

Musim mekarnya bunga sakura adalah pada bulan April, yang juga bertepatan dengan awal masuk sekolah, dan masuk kerja di Jepang, yang merupakan suatu titik balik terbesar dalam hidup manusia, oleh karena itu bunga sakura juga melambangkan masa depan yang penuh sinar cerah dan harapan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar