Sabtu, 10 Maret 2012

Sejarah Hantu SADAKO

Udah tauka hantu ngetop asal Jepang ini? Haha.. Perkenalkan namanya SADAKO..


Sadako ini merupakan hantu dari Jepang. Ciri-cirinya yaitu wanita, berambut panjang menutupi muka, dan memakai gaun panjang berwarna putih. Yah, rada-rada mirip kayak Kuntilanak yang ada di
Indonesia. Tapi, Sadako ini sering keluar dari sumur dengan cara merangkak. Soalnya, si Sadako (katanya sih) mati bunuh diri dengan cara terjun ke dalam sumur tua. Orang-orang yang
tinggal di sekitar sumur tersebut sering melihat Sadako berdiri di tepi sumur atau sedang merangkak keluar dari sumur. Kutukan Sadako sangat kuat dan ia terus menyimpan dendam kesumatnya
kepada siapapun yang ia temui di sekitar sumur tempat ia mati. Jadi berhati-hatilah dengan sumur yang ada di sekitar anda..
hihihihi..
Cerita sebenarnya tentang Sadako ini beneran ada loh.. Tapi bukan cerita horornya yang bener, melainkan orangnya ..



Nih ceritanya :
Sadako Sasaki (7 Januari 1943 – 25 Oktober 1955) adalah seorang adis Jepang yang tinggal di dekat jembatan Misasa di Hiroshima, Jepang ketika itu tengah dijatuhi bom atom yang jatuh di
Hiroshima. Sadako baru berumur dua tahun pada 6 Agustus 1945 ketika ia menjadi korban dari bom atom tersebut.
 

Pada saat ledakan itu Sadako sedang berada didalam rumah,sekitar 1 mil dari titik ledakan bom. Pada Januari 1955, bintik-bintik ungu sudah mulai terbentuk dan menjadi gumpalan yang membesar. Kemudian, dia didiagnosis dengan leukemia sebagaipenyakit yang dideritanya, penyakit itu kemudian disebut sebagai “Sebuah Penyakit Bom Atom”. Pada tanggal 3 Agustus 1955, Chizuko Hamamoto, teman terbaik Sadako datang ke rumah sakit untuk mengunjungi dan memberi sebuah origami dari kertas yang dibuat menjadi Crane. Pada awalnya Sadako tidak mengerti mengapa Chizuko melakukan hal ini, kemudian Chizuko memberitahu cerita tentang karya cranes. Lalu dia mulai membuat crane sendiri sejak dia mendengar cerita itu, Orang Jepang dahulu mengatakan bahwa orang yang bisa membuat 1000 cranes akan mendapat apa yang diinginkannya.

Versi cerita yang populer di Jepang adalah bahwa ia tidak berhasil membuat 1000 cranes dari tujuan awalnya, dia hanya memiliki 644 lipatan sebelum dia mati. Temannya yang berhasil menyelesaikan 1000 crane dikuburkan bersama dengan Sadako. Sedangkan versi lain menyebutkan bahwa pada akhir Agustus 1955 Sadako telah mencapai tujuan itu dan terus melipat cranes sampai dia mati. Cerita ini berasal dari buku Sadako dan Ribuan Kertas Cranes, sebuah pameran yang muncul di Hiroshima Peace Memorial Museum.


Walaupun dia memiliki banyak waktu luang selama dia di rumah sakit untuk membuat cranes, ia tidak punya cukup kertas untuk membuat 1000 crane tersebut. Dia mendapat kertas dengan cara
pergi ke kamar pasien lain untuk meminta bekas kertas hadiah yang sudah tidak digunakan lagi dan temannya, Chizuko yang selalu membawakan kertas setiap hari sepulang dari sekolah untuk
Sadako.


Selama waktunya di rumah sakit itu kondisinya semakin memburuk. Sekitar pertengahan Oktober, kaki kirnya bengkak dan berubah menjadi ungu. Dengan keluarga disekelilingnya Sadako
meninggal pada pagi 25 Oktober 1955.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar